Friday, July 20, 2012

Telur Keledai & Kentut Seorang Sufi


Buku ini merupakan kumpulan kisah jenaka, cerdas, dan penuh hikmah. Syaikh juha, Nasaruddin hodja, Nashruddin efendi, Abu nawas atau siapalah nama beliau tersebut, yang penting beliau disebutkan sebagai humoris nomer satu di daerah bagian arab alias timur sana.

Dulu, cici pernah dengar juga nama syaikh juha, waktu lagi training ato cerita dengan ustadzah di sekolah dahulunya... Pokok nya kisah2 ato cerita2 beliau itu lucu2 dan punya hikmah walaupun banyak yang berpendapat kalo beliau itu di konotasikan yang negatif2 dan agak2 mereng.... Tapi memang begitulah adanya.

Pokok nya baca aja deh cerita2 beliau. Cici tulisin ya, beberapa cerita singkat beliau di buku “Telur Keledai & Kentut Seorang Sufi”. Selamat membaca....

Keseimbangan Dunia

“Syaikh Juha, mengapa orang pergi ke arah yang berlawanan, saat mereka meninggalkan rumah di pagi hari?”

Syaikh Juha menjawab tanpa ragu, “jika semua orang pergi ke arah yang sama, maka dunia akan miring.”

Sup  Angsa

Di rumah, Syaikh Juha tidak memiliki apa2 untuk dimakan. Karena tidak kuasa menahan lapar, akhirnya Syaikh Juha memutuskan untuk berjalan2 di pinggir sungai. Sesampai di sungai, ada seekor angsa sedang berenang. Kemudian Syaikh Juha meminum air sungai.

“Syaikh Juha apa yang sedang kamulakukan disana?” tanya seorang teman.

“Aku meminum sup angsa,” jawab Syaikh Juha.

Cukup satu Pertanyaan

Suatu hari seseorang terpelajar datang menghadap khalifah dan menantang Syaikh Juha untuk menjawab pertanyaannya, jika ia memang benar2 orang pandai. Orang itu bertanya kepada Syaikh Juha,”Mana yang engkau pilih menjawab seratus pertanyaan sederhana atau menjawab satu pertanyaang sulit?”

Khalifah maupun Syaikh Juha saat itu sangat sibuk dan bersiap2 untuk pergi.

“Tanyakan kepadaku satu pertanyaan sulit,” kata Syaikh Juha.

“Baiklah, katakan kepadaku, mana yang datang terlebih dahuluke dunia, ayam atau telur?”

“Ayam,” jawab Syaikh Juha.

“Bagaimana engkau tahu?” tanya orang itu dengan wajah membayangkan kemenangan.

“Bukankah kita telah sepakat bahwa engkauakan mengajukan satu pertanyaan saja? Dan engkau sudah menanyakannya,” kata Syaikh Juha sembari pergi bersama khalifah.

No comments:

Post a Comment