Saturday, July 21, 2012

Bulan Tidak Bohong


Kecil-Kecil Punya Karya® (KKPK) lahir pada Desember 2003. Jujur, aku nggak pernah tau KKPK sebelumnya. Baru kali ini. Pernah sih baca singkatan ini, tapi malah tak cuekin aja. Alhamdulillah, ternyata KKPK sekarang semakin dimintai anak-anak Indonesia. Pastinya yang suka nulis dan mungkin ingin menjadi penulis kelaknya. Semangat ya adik-adik! CO PLOD OP YU!!! Mmmmuah!

Karena aku belum pernah baca seri KKPK yang lain/ yang sebelumnya, jadi ini yang pertama. :D *malu euiy* Seri kali ini berhubungan dengan bulan. Bulan yang kalo dilihat dari bumi, hanya sebesar pentol bakso. Bulan yang sering dijadikan patokan untuk menentukan waktu puasa dan lebaran. Bulan yang menjadi satelit bumi kita ini. 

Ambilkan bulan, Bu...

Hm, membaca karangan adik-adik ini, membuatku memutar ulang semua kisah-kisah aneh, lucu, menakutkan yang pernah kurasakan waktu dahulu. Oh, I miss my childhood. Membaca karya-karya mereka, membuatku ingin masuk lagi kedalam masa kecil yang penuh dengan rasa penasaran dan keberanian.

Berikut para penulis seri KKPK Bulan Tidak Bohong kali ini:

Bulan Tidak Bohong
Hanifah Nur Fadhilah
(Pemenang I Kategori SD)


Sejak Disa mengenal lagu Ambilkan Bulan, Bu, imajinasi Disa memulai petualangannya. Dia memiliki seorang teman imajinasi juga, namanya Poporo. -> I did it too when I was younger, child. Having friend in my own world at that time.

Anak yang Takut Kegelapan
Yin Chan Hee
(Pemenang II Kategori SD)


Menceritakan anak bernama Martin yang takut tidur sendiri di kamarnya karena takut gelap, sampai suatu saat Ia dan sang Bunda membuat bulan (tiruan) yang bisa menemani Martin saat bobo. -> Oh, Gosh! Again, I did it too. I was afraid on the dark, but I had braveness for sleeping alone.

Menangkap Bulan!
Intania Raihan
(Pemenang III Kategori SD)


“Ibu, aku ingin melihat bulan, Bu! Aku ingin melihat bulan lebih dekat!”
"Makanya, Mary harus rajin belajar biar cita-cita jadi astronot nya tercapai. Jangankan melihat secara dekat, berdiri diatasnya pun Mary bisa."
-> Teringat, dulu, kalo ingin menjadi ini itu, pesan orang tua pasti mirip dengan diatas. "Makanya rajin belajar, nak..." I love my parents, you do too, right?

Namaku, Doa Mereka
Faridatul Mardhiyyah
(Pemenang I Kategori SMP)


“Hati-hati, ya! Jaga kesehatan dan perilaku!” -> Pesan yang sederhana sekaligus sempurna.

Aku, Bapak, dan Bulan
Sabrina Hilmawati
(Pemenang II Kategori SMP)


“Pak, bulannya ngikutin kita!” seruku senang.
“Bulan itu sebenarnya diam saja di langit. Tapi karena bulan itu besaaar, setiap kali kita berjalan, seolah-olah dia sedang mengikuti kita,” kata bapak
-> I did it too. Sampai sekarang malah! Misal, kalo ngelihat gunung, rasanya gunungnya menjauh. Kalo ngelihat benda dilangit, seolah mereka ngikutiiiiin terus. Kadang senyum-senyum sendiri sambil komunikasi sama teman imajinasi didalam hati :D

Just let to know: Bulan adalah satelit bumi yang berjarak 384.404 km dari bumi. Garis tengah bulan sama dengan seperempat garis tengah bumi yaitu 3.476 km dengan massa jenis 3340 kg/m3. Kekuatan daya tarik bulan hanya 1/6 dari gaya tarik bumi, karena itulah bulan tidak dapat menahan molekul-molekul udara untuk menetap di sekelilingnya, sehingga bulan tidak dapat membentuk atmosfer seperti di bumi. -> Dan aku baru tau dari buku ini! :(

Bulan untuk Cinta dari Ayah
Dini Larasati
(Pemenang III Kategori SMP)


“Cinta haluc kuat, walaupun ayah pelgi, Cinta macih punya Bunda. Bunda akan celalu cayang dengan Cinta. Dan, Cinta haluc celalu nulut apa kata Bunda. Jika Cinta kangen cama ayah, jika Cinta takut akan gelap di caat Cinta akan tidul tetapi ayah tidak bisa menelanginya lagi cetelah ayah pelgi, pandanglah bulan yang ada di langit. Bulan cecuatu kecayangan ayah dan Cinta yang seling kami beldua lihat di labolatolium dengan menggunakan telopong ayah,” -> Pesan ayah Cinta yang masih belajar memasihkan huruf "s" dan "r", sebelum ayahnya meninggal. SO sweet and I was crying when read this story. 

Hm, buku seperti ini sangat cocok dibaca semua umur, baik yang anak-anak sampe nenek-kakek. Mengingatkan masa kecil. Seperti ini lah anak-anak yang sering berimajinasi dan ingin menjadi apa yang mereka lihat. So adorable!

2 comments:

  1. kalau baca review bukunya,jadi inget masa kecil dulu mba soalnya beda sama jaman sekarang

    ReplyDelete
  2. bener banget! aku baru nyadar, ternyata aku suka cerpen anak-anak yang pikirannya masih bersih dan lugu, tapi mengetuk hati. :D

    ReplyDelete