Thursday, December 6, 2012

Hidup Itu Indah


Hidup itu memang indah jika tidak berlebihan dan tidak kekurangan. Kadang, disaat seperti itulah kita bisa menjadi orang sederhana. Karena sederhana itu dimana bibir ini selalu bersyukur dan hati selalu berdzikir. #Asiiiik, aku jadi sok diplomatis*

Kali ini Aji Prasetyo membawa kita pada pengalaman yang berbau agamis, politik, nasionalisme, dan banyak yang lainnya melalui komik. Unik? Pasti! Karena cara ia menyampaikan gagasan dan pendapat tidak muluk-muluk dan tanpa muqoddimah terlebih dahulu. To the point, tapi tetap masih punya etik dan fakta. :D

Kadang kita sebagai hamba Tuhan, terlalu fanatik atau lebay dalam menanggapi sesuatu. Padahal kalo kita mengalaminya sendiri, pasti juga bakal kebingungan dengan argumen yang berlebihan tersebut. Lihat saja dari covernya nih buku. Ada seorang pak polisi yang sedang menyetop para pengendara motor. Mereka salah? Ofcourse! Pertama, naik motor bertiga *orang dewasa semua -> lagak ustadz lagi*. Kedua, ketiganya tidak ada yang menggunakan helm. Ketiga, mungkin mereka ngebut. Keempat, mungkin juga plat motornya sudah kadaluarsa. Bagaimana nggak diberhentiin, cobak? Aku aja, nggak polisi, kadang geram sama orang tipe beginian. Apalagi pak polisi yang jelas-jelas tahu hukumnya. Anehnya lagi, si pengendara nya nyolot dan ngawur banget -> Melanggar? Ayat yang mana? Hadits yang mana? Onde mande... Maka nya, yang dilajari jangan ayat dan hadits doang pak! Rasul aja udah bilang gitu...

Di komiknya ini, Aji sangat luwes dan enak menyampaikan bagaimana mirisnya negara kita yang yaaaaah gimana gitu... Aku suka banget bagian ini:

Belajar dari sejarah,
Dominasi bangsa asing terjadi karena kita sendirilah yang mengundang mereka untuk masuk kedalam konflik intern kita.

Sejarah membuktikan,
Bahwa pihak asing punya kepentingan sendiri. Bantuan dari mereka justru akan menciptkan masalah baru di kelak kemudian hari.

Dimasa lalu, kekayaan kita pernah diperas.

Dimasa lalu, martabat kita pernah dilecehkan.

Belajarlah dari sejarah...
Atau terpaksa mengulangnya kembali.

Hahaha, kocak, kreatif, unik, lucu, menambah wawasan, menegur diri sendiri, menegur siapapun yang merasa perlu berbenah. Termasuk para pejabat yang menempelkan foto-foto tersenyum mereka saat akan dilaksanakannya pemilihan umum. Seolah tanpa berdosa, kalau itu semua menambah sampah masyarakat. Dan masyarakat pastinya capai dengan janji-janji palsu dari mereka. Php banget sih, abisnya...

Nastaghfirullahhal’adziim...

No comments:

Post a Comment